IQNA

Israel Mengambil Sasaran Darah Muqawamah Pada Nadi-nadi Penduduk Gaza/ Perusakan Pemakaman Irak; Pengantar Kehancuran Masjid al-Aqsha

8:42 - July 27, 2014
Berita ID: 1433675
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hizbullah- Libanon, dengan mengisyaratkan peperangan Gaza yang berlangsung saat ini mengatakan, “Target agresi musuh Zionis ke Gaza tidak hanya sekedar Hamas dan Jihad Islami semata, akan tetapi sasarannya telah mengarah pada darah muqawamah yang mengalir dalam nadi-nadi penduduk Gaza.

Sekjen Hizbullah, Sayid Hasan Nashrullah dalam acara hari al-Quds sedunia, yang diselengarakan di komplek Sayid al-Syuhada di Beirut Selatan (Dhahiyah), Jumat, (25/7/2014) mengatakan, “Tujuan agresi musuh Zionis ke Gaza adalah muqawamah, senjatanya dan hasrat muqawamah,” demikian laporan berita IQNA, seperti dikutip dari kantor Berita Al-Manar, (25/7/2014).
“Targetnya bukanlah Hamas dan Jihad Islami semata, akan tetapi seluruh muqawamah Palestina, seluruh terowongan-terowongan di Gaza dan setiap roket muqawamah di Gaza; lebih dari itu, para musuh mengincar darah muqawamah yang mengalir dalam nadi-nadi warga Gaza,” tambah beliau.
“Hari ini saya berkata dengan logika muqawamah, Gaza akan menang; ketika seluruh Zionis dan dunia sudah tidak mampu menemukan satu tujuannya pun di Gaza, ini berarti muqawamah di Gaza ini menang dan saya mengumumkan bahwa muqawamah akan mampu mengantarkan kemenangan di Gaza dan dia akan menang,” ucap Sekjen Hizbullah sambil memuji muqawamah Gaza.

Dalam Wacana kali ini, Hari al-Quds untuk Kekekalan Palestina
Sayid Hasan Nashrullah sebagaimana dalam acara tahunan hari al-Quds di tahun sebelumnya, sekali lagi beliau secara pribadi ikut hadir dalam acara ini dan beliau mengisyaratkan akan tindakan Imam Khomaini (ra) dalam penamaan hari al-Quds. 
“Hari al-Quds sedunia yang telah dideklarasikan oleh Imam Khomaini (ra) dan telah ditegaskan oleh pemimpin revolusi Islam ini, seharusnya mengingatkan kita akan permasalahan sentral dunia Islam, sehingga Quds dan Palestina hadir di hati, akal, pikiran, kebudayaan, hati nurani, prioritas dan wacana,” kata beliau.
Selanjutnya, Sekretaris Jenderal Hizbullah ini mengisyaratkan rencana musuh untuk menghilangkan persatuan negara-negara Islam dan Arab dan beliau berkata, “Kamar-kamar hitam telah dibentuk sehingga tidak ada lagi koneksi antara orang-orang Libanon, orang-orang Mesir, orang-orang Suriah, dan orang-orang Palestina.”
Selanjutnya, “Apa yang kita saksikan di kawasan sekarang ini adalah pembinasaan bangsa, militer, negara, dan memporakporandakan mental, sosial, emosional dan penciptaan masalah, dimana untuk menyelesaikannya butuh waktu bertahun-tahun,” ungkap Sayid Hasan Nashrullah.

Suriah adalah Pendukung Besar Muqawamah dan Aspirasi Palestina
Beliau menegaskan, “Peristiwa-peristiwa ini sedang melanda beberapa negara Arab dan bahaya-bahaya ini mengancam beberapa negara Arab. Suriah adalah sebuah tembok yang kokoh dan dengan irodah Allah, akan menjadi tembok yang kokoh di hadapan rencana Zionis, yang akan terus menjadi pendukung utama muqawamah dan aspirasi Palestina. Begitu juga dengan Irak, sangat disayangkan dengan nama Islam dan khilafah telah masuk dalam sebuah terowongan yang gelap, dimana terdapat ribuan keluarga Kristen yang dipaksa untuk bermigrasi dan juga Ahlus Sunnah, pastinya sangatlah berbeda sekali dengan ekstrimis DAIS, mereka hanya memiliki dua pilihan; berbaiat atau kepala mereka terpisah. Namun orang-orang Syiah hanya punya satu pilihan, dan itu adalah harus disembelih karena menurut pandangan para takfiri orang-orang Syiah adalah murtad.”

Penghancuran Gereja dan Pemakaman Para Nabi di Irak, Pengantar Kehancuran Masjid al- Aqsha
Sayid Hasan Nashrullah menambahkan, “Kita adalah orang muslim dan kewajiban kita hari ini adalah mengutuknya. Yang saya khawatirkan dari peristiwa-peristiwa yang menimpa orang-orang Kristen dan kaum muslimin di Irak adalah bahwa fenomena-fenomena perusakan geraja-gereja dan pemakaman para nabi dan masjid yang kita lihat sekarang ini merupakan lahan dan kesiapan secara mental bagi kaum muslimin untuk kerusakan masjid al-Aqsha. Kekhawatiran ini muncul jika seluruh peristiwa-peristiwa tersebut yakni perusakan gereja dan masjid-masjid menjadi hal yang lumrah.”
Selanjutnya, beliau mengisyaratkan perkembangan-perkembangan yang terjadi di Gaza saat ini. Beliau mengatakan, “Israel sejak dari awal sudah memprediksikan kekuatan militernya dan mereka sudah menentukan tujuan-tujuan menengahnya, sehingga apabila ini terwujud maka akan mengklaimkan kemenangan. Kekalahan Israel dikarenakan ketidakmampuan rezim ini untuk menentukan kadar fasilitas-fasilitas muqawamah, lemahnya informasi dan juga pasukan udaranya sangatlah nyata. Dan ini sangatlah penting bagi Palestina dan Libanon; karena mereka mengetahui beberapa bulan yang lalu komandan Angkatan Udara mengklaim mampu menghantam Libanon dalam waktu 24 jam dan Gaza dalam waktu 12 jam dan akan mengakhiri pertempuran ini, namun sampai sekarang ini dengan berlalunya 18 hari dari pendudukannnya ke Gaza, dia masih tetap terkepung di Gaza.”

Kekalahan Israel dalam Mendominasi di Gaza Sangatlah Nyata
Sekretaris Jenderal Hizbullah memaparkan, “Kekalahan Isreal sekarang ini dalam mendominasi ke Gaza sangatlah nyata dan rezim ini berbicara mengenai syuhada dimana seolah-olah masih hidup. Kekalahan dalam operasi darat dan ketidakmampuannya dalam menghentikan misil-misil muqawamah sangatlah jelas dan sebagian media-media Israel mengakui bahwa tentaranya mengalami kekalahan.”
“Total korban kemanusiaan dan ketakutan untuk terjun dalam operasi darat di mata para otoritas Israel sangatlah jelas dan karena inilah mereka melakukan pembunuhan terhadap anak-anak kecil dan warga sipil sehingga  meretakkan penerimaan muqawamah dan permasalahan ini adalah yang mereka cari di Libanon waktu itu, namun dengan keutamaan kalian, orang-orang yang terhormat, mereka tidak bisa menggapai tujuannya dalam peperangan 33 hari,” lanjut beliau.

Selanjutnya, Sayid Hasan Nashrullah mengatakan, “Kali ini Israel berusaha memaksa tentara muqawamah untuk menerima segala bentuk solusi dan jalan keluar dan ini berarti bahwa tentara Israel masuk ke Gaza sebagai seorang pembunuh dan pembantai, bukan seorang pejuang. Dan ini adalah pengetahuan kita tentangnya.”
Gaza Dengan Darah, Kelaiman dan Kejuaraannya Di atas Segala Masalah
Beliau mengingatkan tanggung jawab semuanya, termasuk tanggung jawab Hizbullah di hadapan serangan brutal rezim Zionis di jalur gaza.
“Kami meminta pengesampingan semua sensitivitas dan perselisihan dalam permasalahan-permasalahan yang lain sehingga kita melihat perkembangan-perkembangan Gaza sebagai sebuah permasalahan sebuah bangsa, perlawanan dan masalah keadilan. Masalah keadilan yang sama sekali tidak bercampur antara kebenaran dan kebatilan. Di sini tidak ada perselisihan dan pembahasan. Dan sekarang ini, Gaza dengan darah, kelaliman, stabilitas dan kejuaraannya harus berada di atas segala masalah,” kata beliau.
Sayid Hasan Nashrullah sangat memprihatikan sebagian sikap media-media Arab yang menganggap bahwa muqawamah adalah faktor yang bertanggung jawab atas perubahan-perubahan di Gaza. Beliau mengatakan, “Diberitakan lewat televisi, Situasi sampai pada batas bahwa sebagian dari bangsa Arab bersimpati untuk mayat-mayat Israel. Yaitu dengan orang-orang Israel yang telah membunuh anak-anak Palestina di Gaza. Hal ini dengan segala peristiwa yang terjadi merupakan sumber kehinaan dan sangat disesalkan. Minimalnya setiap orang yang tidak mau bersimpati hendaknya berdiam diri dan tidak mengembankan kehinaan ini untuk dirinya dan bangsanya.”
Sekeretaris Jenderal Perlawanan Islam Libanon menambahkan, “Saya mengajak Negara-negara Arab dan Islam untuk menegaskan pilihan pengakhiran pemblokadean Gaza dan dukungan terhadap para pemimpin politik muqawamah. Banyak tekanan terhadap para pemimpin politik muqawamah dalam rangka mewujudkan genjatan senjata.”

Kekekalan Suriah dan Revolusi Islam Iran Memiliki Andil dalam Kekekalan Palestina
Sayid Hasan Nashrullah menegaskan, “Kekekalan Suriah dan revolusi Islam Iran memiliki andil dalam kekekalan Palestina. Beliau mengisyaratkan akan kelaziman pembelaan baik secara materi, politik, dan militer terhadap Gaza.
“Di sini perlu saya ingatkan bahwa Iran dan Suriah, begitu juga muqawamah di Libanon, pada tahun-tahun sebelumnya sama sekali tidak ragu-ragu dalam membela muqawamah di Palestina dan seluruh kelompok-kelompoknya, namun sebagian orang tidak melakukan perbuatan yang positif untuk Palestina,” kata beliau.
Di akhir katanya, Sayid Hasan Nashrullah mengingatkan para tentara Israel berkenaan dengan perang di Gaza. “Kalian sekarang ini dalam lingkup kekalahan dan kalian laksana sarang laba-laba. Dengan demikian janganlah kalian ganti untuk memaksa tetap tinggal di Gaza dengan membunuh diri sendiri,” tegas beliau.

1433213

captcha